Penari di 5 Negara Bawakan Tarian Aceh Untuk Ajakan Diam di Rumah

Jumat, 17 April 2020 17:33

<p><span style="font-weight: bold;">CAMBERRA</span> – Tarian Aceh dilakukan serempak oleh 40 orang dari lima negara yang berada di rumah masing-masing. Mereka ingin menyampaikan pesan pentingnya diam di rumah untuk menekan penyebaran virus corona.
</p><p>Tarian 'Ratok Dueh' dengan alunan alat musik rapai dibawakan oleh para penari dari Australia, Indonesia, Jepang, Jerman, dan Perancis.
</p><p>Bermula dari curahan hati Alfira O'Sullivan, penari berdarah Indonesia di New South Wales, Australia yang merasa sebagai seniman harus tetap bisa berkarya.
</p><p>"Sebagai seniman, COVID-19 ini berdampak pada semua kegiatan seni, [mulai dari] tur, festival, pengajaran, pernikahan. Semua dibatalkan," kata Alfira kepada Natasya Salim dari ABC News.
</p><p>"Saya kehilangan 100% pendapatan saya. Tapi saya tidak mau menyerah pada kondisi ini dan tidak bisa menahan kreativitas dalam diri."
</p><p>Untuk menumpahkan kreativitas tersebut, Alfira merekam dirinya membawakan tarian 'Ratoh Duek', diiringi nyanyian dan alat musik yang dimainkan oleh Murtala, suaminya.
</p><p>Di bawah nama 'Suara Indonesia Dance', pasangan seniman ini telah melakukan sejumlah penampilan kesenian dan budaya Indonesia di Australia dan negara-negara lainnya.
</p><p>Dari situlah kemudian ia mengaku muncul ide untuk mengajak beberapa orang menari dari rumah, dengan menyesuaikan tempo tarian seperti yang ditampilkan Alfira di videonya.
</p><p>"Ternyata tanggapannya luar biasa. Video yang dikirimkan ke saya ada 40 buah sampai tidak semuanya bisa saya masukkan," kata perempuan kelahiran Perth ini.
</p><p>Beberapa dari mereka adalah murid-murid kelas menari online Alfira, yang sudah dilakukan sejak Pemerintah Australia mengimbau warganya untuk tinggal di rumah.
</p><p><span style="font-weight: bold;">Kirim pesan 'stay at home' lewat tarian
</span></p><p>Selain menyediakan hiburan, melalui Tari Ratoh Duek yang dianggap memancarkan energi dan semangat yang kuat, Alfira bersama para penari ingin menyampaikan pesan positif di tengah pandemi COVID-19.
</p><p>"Selain mengubah cara bekerja ke sistem online, kami juga ingin mengampanyekan 'stay at home' [tinggal di rumah], tetap positif, tetap beraktivitas dan melihat peluang baru di tengah wabah ini," kata dia.
</p><p>"Kami ingin menyatukan orang-orang ini lewat tarian, berbagi, dan berkomunikasi dalam menghadapi kondisi ini [mengikuti] filosofi dari tari duduk Aceh itu sendiri yaitu 'menari dengan satu jiwa'."
</p><p>Menurutnya, dengan turut berpartisipasi dalam inisiatif 'stay at home', masyarakat dapat menciptakan perubahan di tengah pandemi COVID-19.
</p><p>"Harapannya video ini bisa menjadi hiburan, inspirasi bagi orang lain dan membangun semangat bahwa kita bisa memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan tinggal di rumah."
</p><p><br></p>