Aceh ujung tombak hubungan Indonesia-Turki

Sabtu, 07 September 2019 19:45

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">BANDA ACEH</span> – Ketua Ikatan Masyarakat Aceh-Turki (Ikamat) Muhammad Haykal mengatakan Aceh merupakan ujung tombak dalam hubungan Indonesia dengan Turki, mengingat Aceh memiliki sejarah kedekatan yang pajang dengan Kesultanan Turki Utsmaniyah pada masa Kesultanan Aceh Darussalam.
</p><p style="text-align: justify; ">“Kami sepakati memang Aceh ini adalah ujung tombak hubungan Indonesia dengan Turki,” kata Haykal, di Banda Aceh, Sabtu.
</p><p style="text-align: justify; ">Hal itu diutarakan Haykal di sela-sela silaturahmi dan rembuk pegiat sejarah Indonesia-Turki yang digelar Ikamat bekerjasama dengan KBRI Ankara serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki, dalam upaya pengonsepan sekaligus merekonstruksi kembali hubungan kedua negara ini melalui perspektif pegiat sejarah di Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">Ia menjelaskan, Aceh berada dalam kawasan yang sangat strategis di Selat Malaka, sehingga Muslim nusantara menjadikan Aceh ujung tombak sebagai pusat transit dan peradaban yang masa itu, di bawah kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam.
</p><p style="text-align: justify; ">Karena demikian, jika dilihat dalam konteks hubungan Indonesia dengan Turki saat ini, maka hingga 75 persen di dalamnya berhubungan dengan Aceh. Hal itu dibuktikan dengan berbagai peninggalan sejarah pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dan Kesultanan Turki Utsmaniyah.
</p><p style="text-align: justify; ">“Banyak dokumen dokumen yang memperlihatkan hubungan Aceh Darusalam dengan Turki Utsmani. Apalagi Aceh tampil sebagai ujung tombak, maka demi merekatkan hubungan Indonesia dengan Turki kembali kita perlu masukan dari pegiat sejarah Aceh-Turki itu sendiri,” katanya.
</p><p style="text-align: justify; ">Selain itu, kata dia, dalam melihat hubungan Indonesia-Turki maka kita harus membagikan dalam dua babak, yakni masa sebelum kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena jauh sebelum kemerdekaan, maka yang muncul itu bukan nama Indonesia melainkan Aceh Darussalam.
</p><p style="text-align: justify; ">“Aceh berada dalam NKRI, dan dulu Aceh memang memiliki hubungan yang spesial dengan Turki namun dalam konteks ini bagaimana kita membaca sejarah itu, bagaimana hubungan Aceh dengan Turki yang sudah jauh hari sebelum Indonesia lahir kita bangkitkan kembali,” katanya.
</p>