Kuah Pliek Jadi Menu Perpisahan Mahasiswa KKN Unimal

Senin, 23 September 2019 20:47

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">ACEH UTARA </span>- Mahasiswa KKN Kelompok 60 Universitas Malikussaleh di Desa Ubit Paya Itek Kecamatan Meurah Mulia, Aceh Utara, memasak kuah pliek bersama warga menjelang berakhirnya masa KKN, Ahad (22/9/2019).
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Selain untuk memperkuat silaturahim antara mahasiswa dengan warga gampong menjelang berakhirnya masa KKN, menu kuah pliek dipilih untuk memperkenalkan masakan khas dari Aceh kepada sejumlah mahasiswa Universitas Malikussaleh dari luar Aceh.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Kuah pliek adalah masakan khas dari Aceh yang berbahan dasar dari "pliek" yang artinya patarana (kelapa yang difermentasi). Masakan ini sangat populer di Aceh, tetapi masih banyak mahasiswa dari daerah lain yang belum mengenal dengan masakan ini. Bahan yang dibutuhkan antara pepaya muda, kacang panjang, terong, cempokak, daun melinjau dan buah melinjau, daun ubi, dan nangka muda.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">“Beberapa mahasiswa dari luar Aceh mengenai cara memasak kuah pliek. Wawasan mereka tentang kuliner Aceh menjadi bertambah,” ungkap Dosen Pembimbing Lapangan mahasiswa KKN Kelompok 60, Ristati, M Si yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
</p><p style="text-align: justify; ">
</p><p style="text-align: justify; ">Kepala Desa Ubit Paya Itek, Adbul Halim, mendukung acara dengan kuliner khas Aceh tersebut. Menurutnya, masak kuah pliek lebih bagus daripada bakar-bakar ayam yang sudah biasa. “Bagi mahasiswa dari luar Aceh, setelah ini tentu sudah paham cara memasak kuah pliek, meski pliek agak susah diperoleh di luar Aceh,” katanya sebagaimana dilaporkan Humas KKN Kelompok 60, Surya Fajriansyah.</p>