Sabang Fokus Pengembangan Pariwisata Fisik dan Non Fisik

Minggu, 13 Oktober 2019 14:22

<p style="text-align: justify; "><span style="font-weight: bold;">SABANG </span>- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kota Sabang menyatakan pengembangan pariwisata di Sabang ke depan ini akan fokus pada pembangunan fisik dan non fisik, dalam upaya memberi pelayanan terbaik serta meningkatkan kunjungan wisatawan ke pulau terluar paling barat Indonesia tersebut.
</p><p style="text-align: justify; ">"Arah pengembangan pariwisata kita ke depan ini fisik dan non fisik. Kalau fisik kita mulai pengembangan kawasan wisata baik yang sudah ada atau yang belum ada," kata Sekretaris Disbudpar Sabang, Harry Susethia, Ahad (13/10/2019).</p><p style="text-align: justify; ">Dia menjelaskan, pada 2019 ada beberapa pengembangan fisik bagi kawasan pariwisata di Sabang, seperti di destinasi wisata Sabang Fair, yang sedang dibangun wisata baru seperti plaza kuliner, mini bioskop, playgroud, jogging track dan sebagainya.
</p><p style="text-align: justify; ">"Kalau yang sudah ada kawasan wisata maka yang kurangnya akan kita tingkatkan. Seperti di kawasan Sabang Fair ini tahun ini sudah mulai dibangun, dan 2020 mungkin sudah mulai aktif," katanya.
</p><p style="text-align: justify; ">Kemudian, kata dia, pengembangan wisata lain juga dilakukan di kawasan gunung berapi Jaboi. Menurutnya, arah pengembangan destinasi wisata tersebut juga hampir sama konsep seperti wisata daerah dataran tinggi Takengon, Aceh Tengah.
</p><p style="text-align: justify; ">"Kalau di Takengon ada event camping 100 tenda, kalau di Jaboi ini akan kita buat kegiatan eksplore Jaboi namanya. Jadi banyak kawasan yang sudah disetujui untuk pengembangan seperti Sabang Fair, Jaboi, Pasir Putih, Ujoeng Kareng dan Anoe Itam, semua sudah ada saran prasarana dasar tapi belum ada saran pendukung pariwisata," katanya.
</p><p style="text-align: justify; ">Kemudian, Harry mengatakan untuk pengembangan non fisik, lebih kepada peningkatan sumber daya manusia di bidang pariwisata Sabang. Untuk hal ini, kata dia, Pemko Sabang dibantu melalui program dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat dalam Balai Latihan Kerja (BLK).
</p><p style="text-align: justify; ">Menurut dia, sebelumnya dalam BLK tersebut hanya fokus kepada kemaritiman, namun kali ini Pemkot Sabang juga memprioritaskan untuk latihan kejra bidang pariwisata dan juga kemaritiman. Kata dia, program untuk bidang pariwisata tersebut sudah mulai berjalan tahun ini, namun fasilitas pendukung untuk pariwisata masih perlu dilengkapi tahun berikutnya.
</p><p style="text-align: justify; ">"Makanya saat ini kita kerjasama dengan SMK perhotelan untuk latihan kerja ini. Jadi pelatihan pelayanan pariwsiata ini minimal pelaku wisata ada sertifikasinya seperti guide baik bahasa, baik pelayanan, penjelasannya dan sebagainya. Kemudian driver moda transportasi kita berpenampilan harus rapi, minimal standar pelayanan. Begitu juga restaurant kita yang harus sesuai standar harus ada daftar harga, lebel halal dan sebagainya," katanya.</p>